PETANI LADA (PEPPER NINGRUM) di RIAU
Beranjak dari semangat petani lada di awal tahun 2016, pergerakan secara suwadaya dan berdikari didalam pengadaan bibit Lada lokal yang dikembangkan oleh petani lada, sebab"bpk agus", tuturnya bibit Lada geografi dingin tidak bisa ditanam di geografi yang panas, sedangkan bibit Lada Riau grografi yang panas sudah tentu bisa ditanam di geografi sejuk.
Bibit lada lokal jelas tahan atas stuasi geografi diRiau cuaca yang tidak menentu, dibandungkan bibit yang didatangkan digeografi bersuhu sejuk tak akan bisa ditanam di geografi yang tidak menentu. Dengan adanya penelitian pembibitan secara tradisionil oleh petani Lada. Memahami pepper ningrum tidak bisa dispelekan atau singkat untuk mampu memahami tanaman tak berkayu ini, karna batang tak berkayu riskan atas penyakit dan penanggulangan penyakit sampai pembuatan bibit berkualitas.
Ditahun 2018 awal petani KTH.Sukmatani Lada mulai beranjak, melalui kerja sama bersama dinas kehutanan yakni kepala upt KPHP Minas Tahura bapak Zailani,SP.MMA beserta, bpk Junaidi selalu membahas tentang kelestarian alam " alam lestari, rakyat sejahtera", inilah sebagai spirit utama.
"Bersama alam kita belajar"
Kth. Sukamatani Lada, Kec Tapung Hilir. Kab, Kampar Riau. Memiliki 15 anggota pelaku penanam Lada dan pohon Gaharu yang berusia 1 tahun dan jenis pohon lainnya yang dikembangkan oleh para petani di Desa Suka maju.
Masih banyak lagi diwilayah lain yang membudidayakan Lada karna sedikit mendatangkan bibit dari luar wilayah untuk penelitian kelompok tani yang akhirnya itu gagal dan memang tidak kecocokkan iklim yang ada diRiau ini. Menjadi nilai lebih bagi para petani ingin mencari tau akan tumbuhan Lada ini, sampai saat ini Kth. Sukmatani Lada masih terus mengembangkan pembibitan Pepper Ningrum dan penelitian dengan kemandirian dan kegigihan para petani tak putus asa. Kth. Sukmatani Lada belum bisa menyetok bibit yang kita kembangkan Karna masih ditahap pengembangan dan kecocokkan iklim dan kadar tanah yang ada diRiau ini, iklim sama tapi kadar tanah berbeda.
Bibit Lada (Pepper Ningrum)
Laboratorium lada tradisional bpk Jailanai.
Salam Lestari Hutanku
By akhmad. M. SE.
Kth. Sukmatani Lada.
Bibit lada lokal jelas tahan atas stuasi geografi diRiau cuaca yang tidak menentu, dibandungkan bibit yang didatangkan digeografi bersuhu sejuk tak akan bisa ditanam di geografi yang tidak menentu. Dengan adanya penelitian pembibitan secara tradisionil oleh petani Lada. Memahami pepper ningrum tidak bisa dispelekan atau singkat untuk mampu memahami tanaman tak berkayu ini, karna batang tak berkayu riskan atas penyakit dan penanggulangan penyakit sampai pembuatan bibit berkualitas.
Ditahun 2018 awal petani KTH.Sukmatani Lada mulai beranjak, melalui kerja sama bersama dinas kehutanan yakni kepala upt KPHP Minas Tahura bapak Zailani,SP.MMA beserta, bpk Junaidi selalu membahas tentang kelestarian alam " alam lestari, rakyat sejahtera", inilah sebagai spirit utama.
Kth. Sukamatani Lada, Kec Tapung Hilir. Kab, Kampar Riau. Memiliki 15 anggota pelaku penanam Lada dan pohon Gaharu yang berusia 1 tahun dan jenis pohon lainnya yang dikembangkan oleh para petani di Desa Suka maju.
Masih banyak lagi diwilayah lain yang membudidayakan Lada karna sedikit mendatangkan bibit dari luar wilayah untuk penelitian kelompok tani yang akhirnya itu gagal dan memang tidak kecocokkan iklim yang ada diRiau ini. Menjadi nilai lebih bagi para petani ingin mencari tau akan tumbuhan Lada ini, sampai saat ini Kth. Sukmatani Lada masih terus mengembangkan pembibitan Pepper Ningrum dan penelitian dengan kemandirian dan kegigihan para petani tak putus asa. Kth. Sukmatani Lada belum bisa menyetok bibit yang kita kembangkan Karna masih ditahap pengembangan dan kecocokkan iklim dan kadar tanah yang ada diRiau ini, iklim sama tapi kadar tanah berbeda.
Salam Lestari Hutanku
By akhmad. M. SE.
Kth. Sukmatani Lada.
No comments:
Post a Comment