Pada masa transmigrasi kewilayah Riau dari pulau Jawa dan wilayah lampung, dan warga tersebut membawa bibit lada terutama dari wilayah lampung dan sekitarnya mereka ingin menam lada atau pepper ningrum diRiau untuk kebutuhan sendiri tanpa dibudidayakan satu KK hanya memiliki 3 sampai dengan 10 batang indukkan saja hingga akhirnya Pada tahun 2013 akhir lada atau dikenal pepper ningrum mulai dikembangkan atau dibudidayakan oleh warga yang secara suwadaya di perkarangan rumah warga.
Satu sisi pengembangan lada diwilayah tempatan dan lada atau pepper ningrum talah beradaptasi beberapa tahun bahkan puluhan tahun yang sudah memiliki karakteristik kecocokkan diwilayah geografi, tanah di Riau bibit lokal yang fikembsngkan oleh petani kth.sukmatani lada.
Satu sisi pengembangan lada diwilayah tempatan dan lada atau pepper ningrum talah beradaptasi beberapa tahun bahkan puluhan tahun yang sudah memiliki karakteristik kecocokkan diwilayah geografi, tanah di Riau bibit lokal yang fikembsngkan oleh petani kth.sukmatani lada.
No comments:
Post a Comment